Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia, Motivator indonesia Asia
sabun muka, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia, Motivator indonesia Asia
Senyuman dari Palestina
Belasan, puluhan bahkan hingga ratusan ledakan dan rudal di
hantamkan di bumi palestina. Hati siapa tak terisis menyaksikan pembantaian
manusia terhadap manusia secara nyata. Bayi, anak-anak, wanita, laki-laki,
bahkan jarang terlihat
lansia disana dikarenakan usia mereka harus terdahului dengan bongkahan
kerakusan zionis Israel.
Goresan, memar, sesak nafas adalah hal kecil
bagi mereka. Iman mereka terlalu kuat jika hanya untuk merasakan perhatian Tuhan. Apa yang
mereka alami adalah bentuk kasih
sayang Tuhan. Tertimbun puing-puin bangunan yang begitu dalam, kehilangan anggota badan, bahkan kehilangan anggota
keluargapun
sudah menjadi
hal biasa bagi mereka yang sangat
disayang Tuhan. Tapi apa yang mereka lakukan? Mereka
bertahan, bertahan demi keimanan
banyak orang.
Apa yang kalian lakukan jika tau anak kita
mati karena kejamnya rezim?
Hidup dan mati adalah kuasa Ilahi. Takdir adalah
kepastian tetapi
hidup tetap harus berjalan. Proses kehudipan adalah hakikat, sementara hasil
akhirnya adalah
syariat. Allah akan menilai hasil perjuangan manusia bukan dari hasil akhirnya.
Kalaupun harus menjumpai kematian itu, artinya mereka mati syahid dengan
keimanan mereka.
Heran dengan mereka yang sibuk piknik,
bersolek, memperkaya diri, kasmaran tanpa sedikitpun manfaat, hingga mereka pun lupa dengan
saudara mereka yang sedang sibuk bertahan hidup dengan genggaman iman.
Jangankan untuk berpiknik, untuk bernafas
dengan tenangpun mereka susah. Jangankan bersolek, wanita palestina masih sibuk
mempertahankan kehormatan wanita yang dijunjung tinggi kaumnya. Jangankan
memperkaya diri, untuk mencari air minum saja mereka tidak sempat, mereka
selalu sibuk menggandeng tangan saudara mereka yang berlarian dari kejaran ledakan dan rudal, sibuk
dengan saudara mereka yg tertindih puing bangunan, sibuk dengan sauranya yang
bersimbah darah penuh kecintaan pada Rabb-nya. Jangankan kasmaran, untuk
mempertahankan hidup keluarga mereka saja
sulit.
Jikapun dipikir dengan ilmu agama, israel hanyalah tentara
yang di utus Allah sebagai penguji keimanan mereka, seberapa besar cinta mereka
kepada Rabb-nya, seberapa besar cinta mereka pada dunia. Dan kita sebagai
saudara mereka, tugas kita tak hanya berdoa, tapi juga dengan tindakan yang
nyata. Kalaupun berdoa peluang besar doa merekapun lebih diijabah, karena doa
orang yang teraniaya lebih mujarab dihadapan Rabb-nya.
kawan, mari renungkan bagaimana keadaan iman
mereka saat ini? Hingga merekapun tetap tegar dan kokoh tidak akan meninggalkan
tanah Nabi.
Hati siapa yang tak beranjak melihat para
jiwa-jiwa yang Allah anugrahkan jihad pada setiap detik langkahnya. Apakah kita
akan menyia-nyiakan kesempatan ini? Kesempatan bergandeng tangan dengan para
kekasih Allah.
Dengan jiwa muda yang kita miliki saat ini,
bahkan rudal milik Israel bukan hanya dapat kita lewati, tapi dapat kita bumihanguskan senjata
sekaligus balatentaranya. Kawan, mari
bergandeng tangan jihad karena Allah, jika kita gugurpun syahid iman dalam
keberanian. Karena bukan hanya para shalafussaleh yang ingin namanya di sebut
di arsy menjadi ambasador terbaik dilangit tinggi.